Secara garis besar, proses pembuatan semua jenis briket adalah sama, yaitu dilakukannya pemberian tekanan sehingga serbuk bahan baku menjadi padat. Pada bagian ini akan dijelaskan pembuatan briket bioamasa dari tempurung kelapa tahap demi tahap mulai dari proses pengarangan sampai dengan proses perencanaan alat cetak, baik yang manual sampai yang otomatis, sehingga bisa menjadi referensi bagi mereka yang ingin membuat sendiri alat cetak dan mesin pressnya. Namun semua itu tidak bisa dilakukan dalam satu kali posting karena prosesnya cukup panjang.
LANGKAH – LANGKAH PEMBUATAN BRIKET TEMPURUNG KELAPA
- Proses pengarangan
- Proses penggilingan
- Proses pengayakan
- Proses pencampurang dan pengadukan
- Proses pencetakan
- Proses pengeringan
PROSES PENGARANGAN
Proses pengarangan menggunakan sistem pembakaran tidak sempurna. Maksud pembakaran tidak sempurna adalah pembakaran dimana pasokan oksigen dibatasi. Pembakaran dilakukan diruangan tertutup dengan adanya sedikit pemasukan oksigen. Dengan metode pembakaran seperti ini maka apabila suatu material telah berubah menjadi karbon maka api akan mati dengan sendirinya. Berbeda dengan pembakaran sempurna yang dilakukan di ruang terbuka, maka material yang dibakar akan habis hingga menjadi abu. Untuk pembakaran tidak sempurna yang sederhana kita bisa menggunakan drum yang dimodifikasi dengan diberi sediki lubang
PIROLISIS
Pirolisis adalah pembakaran tidak sempurna pada material yang menyebabkan senyawa karbon kompleks tidak teroksidasi menjadi karbon dioksida. Pirolisis terbagi 2, yaitu :
1. Pirolisis primer
Pirolisis primer adalah proses pembentukan arang yang terjadi pada suhu 150oC – 300oC. Proses pengarangan ini terjadi karena adanya energi panas yang mendorong terjadinya oksidasi sehingga molekul karbon yang komplek terurai sebagian besar menjadi karbon atau arang.
2. Pirolisis sekunder
Pirolisis sekunder adalah proses perubahan arang / karbon lebih lanjut menjadi karbon monoksida, gas hydrogen dan gas – gas hidrokarbon.
RUANG PENGARANGAN
Ruang pengarangan adalah ruang / tempat yang digunakan untuk pirolisis / pembakaran tidak sempurna. Ruang pengarangan dapat berupa lobang di dalam tanah, dapur pengarangan, dan alat pengarangan (Kiln).
1. Lubang dalam tanah
Di tanah yang air tanahnya tidak dangkal, dapat digali sebagai ruang pengarangan. Jika tanah berstruktur kuat, dinding dan lantai lobang tidak perlu diperkuat dengan semen dan batu bata. Jika struktur tanah tidak kuat, misalnya mudah longsor karena banyak berpasir, maka dinding dan lantai perlu diperkuat dengan semen dan batu bata.
2. Dapur pengarangan
Dapur pengarangan adalah ruangan yang bentuknya sama dengan lobang pengarangan. Dapur pengarangan dibuat diatas jika tidak memungkinkan menggali lobang karena air tanah terlalu dangkal.
3. Kiln
Kiln merupakan alat khusus untuk pirolisis. Klin sederhana tebuat dari drum bekas. Pirolisis berlangsung di dalam drum dengan membatasi pasokan udara terhadap bahan yang sedang dibakar. Pasokan udara diberikan melalui lobang udara pada badan drum. Pada awal pembakaran, lobang udara ditutup segera setelah seluruh bahan terbakar, lobang udara ditutup untuk mengurangi pasokan oksigen. Panas dari pembakaran sebelumnya pada kondisi kekurangan oksigen sudah cukup untuk pirolisis.
0 komentar:
Posting Komentar