PROSES PEMBUATAN BRIKET

|

Secara garis besar, proses pembuatan semua jenis briket adalah sama, yaitu dilakukannya pemberian tekanan sehingga serbuk bahan baku menjadi padat. Pada bagian ini akan dijelaskan pembuatan briket bioamasa dari tempurung kelapa tahap demi tahap mulai dari proses pengarangan sampai dengan proses perencanaan alat cetak, baik yang manual sampai yang otomatis, sehingga bisa menjadi referensi bagi mereka yang ingin membuat sendiri alat cetak dan mesin pressnya. Namun semua itu tidak bisa dilakukan dalam satu kali posting karena prosesnya cukup panjang.

LANGKAH – LANGKAH PEMBUATAN BRIKET TEMPURUNG KELAPA

  1. Proses pengarangan
  2. Proses penggilingan
  3. Proses pengayakan
  4. Proses pencampurang dan pengadukan
  5. Proses pencetakan
  6. Proses pengeringan

PROSES PENGARANGAN

Proses pengarangan menggunakan sistem pembakaran tidak sempurna. Maksud pembakaran tidak sempurna adalah pembakaran dimana pasokan oksigen dibatasi. Pembakaran dilakukan diruangan tertutup dengan adanya sedikit pemasukan oksigen. Dengan metode pembakaran seperti ini maka apabila suatu material telah berubah menjadi karbon maka api akan mati dengan sendirinya. Berbeda dengan pembakaran sempurna yang dilakukan di ruang terbuka, maka material yang dibakar akan habis hingga menjadi abu. Untuk pembakaran tidak sempurna yang sederhana kita bisa menggunakan drum yang dimodifikasi dengan diberi sediki lubang

PIROLISIS

Pirolisis adalah pembakaran tidak sempurna pada material yang menyebabkan senyawa karbon kompleks tidak teroksidasi menjadi karbon dioksida. Pirolisis terbagi 2, yaitu :

1. Pirolisis primer

Pirolisis primer adalah proses pembentukan arang yang terjadi pada suhu 150oC – 300oC. Proses pengarangan ini terjadi karena adanya energi panas yang mendorong terjadinya oksidasi sehingga molekul karbon yang komplek terurai sebagian besar menjadi karbon atau arang.

2. Pirolisis sekunder

Pirolisis sekunder adalah proses perubahan arang / karbon lebih lanjut menjadi karbon monoksida, gas hydrogen dan gas – gas hidrokarbon.

RUANG PENGARANGAN

Ruang pengarangan adalah ruang / tempat yang digunakan untuk pirolisis / pembakaran tidak sempurna. Ruang pengarangan dapat berupa lobang di dalam tanah, dapur pengarangan, dan alat pengarangan (Kiln).

1. Lubang dalam tanah

Di tanah yang air tanahnya tidak dangkal, dapat digali sebagai ruang pengarangan. Jika tanah berstruktur kuat, dinding dan lantai lobang tidak perlu diperkuat dengan semen dan batu bata. Jika struktur tanah tidak kuat, misalnya mudah longsor karena banyak berpasir, maka dinding dan lantai perlu diperkuat dengan semen dan batu bata.

2. Dapur pengarangan

Dapur pengarangan adalah ruangan yang bentuknya sama dengan lobang pengarangan. Dapur pengarangan dibuat diatas jika tidak memungkinkan menggali lobang karena air tanah terlalu dangkal.

3. Kiln

Kiln merupakan alat khusus untuk pirolisis. Klin sederhana tebuat dari drum bekas. Pirolisis berlangsung di dalam drum dengan membatasi pasokan udara terhadap bahan yang sedang dibakar. Pasokan udara diberikan melalui lobang udara pada badan drum. Pada awal pembakaran, lobang udara ditutup segera setelah seluruh bahan terbakar, lobang udara ditutup untuk mengurangi pasokan oksigen. Panas dari pembakaran sebelumnya pada kondisi kekurangan oksigen sudah cukup untuk pirolisis.

BRIKET / BRIQUETTE

|

Mendengar kata briket, kebanyakan orang akan langsung berfikir kepada batu bara. Sebenarnya briket tidaklah identik dengan bahan bakar karena definisi briket itu sendiri adalah suatu bahan yang berupa serbuk atau potongan – potongan kecil yang dipadatkan dengan menggunakan mesin press dengan dicampur bahan perekat sehingga menjadi bentuk yang solid. Dipasaran ada briket garam yang notabene bukanlah bahan bakar. Namun tidak dipungkiri briket memang menjurus kepada bahan bakar. Untuk jenis briket bahan bakar ini tergolong ke dalam dua kelompok besar yaitu briket batu bara dan briket biomasa. Berdasarkan bahan bakunya, briket biomasa terbagi lagi ke dalam beberapa jenis, diantaranya briket tempurung kelapa, briket cangkang sawit, briket serbuk kayu / gergaji, briket ranting dan daun kering serta tidak menutup kemungkinan akan ada jenis – jenis briket biomasa lainnya.


Briket arang tempurung + serbuk gergaji

Briket biomasa adalah energi alternatif yang ramah lingkungan. Bahan baku dari briket ini menggunakan limbah – limbah sisa produksi, baik itu rumah tangga, perkebunan maupun sampah dari proses alam, seperti daun – daun yang gugur. Manfaat briket adalah bisa menjadi pengganti bahan bakar minyak untuk pembakaran dan bisa menjadi pengganti arang aktif / arang kayu sehingga mengurangi proses pembabatan hutan, khususnya hutan bakau.

Mengapa bahan – bahan biomasa itu harus melalui proses pembriketan, mengapa tidak langsung dibakar saja ? Manfaat proses pembriketan adalah supaya didapatkan nilai kalor yang lebih tinggi jika dibandingkan jika bahan – bahan tersebut langsung dibakar. Bahan – bahan yang telah melalui proses pembriketan akan menjadi lebih padat sehingga nilai kalor bisa melebihi 5000 kal. Makin padat briket yang dibuat maka maka makin tinggi nilai kalornya dengan syarat komposisi bahan perekat harus sesuai.

Berbagi Kreativitas untuk Teknologi Tepat Guna

|

Jangan biarkan pikiran anda tertidur dan membeku. Biarpun anda tidur tapi biarkan pikiran anda tetap bekerja. Jangan biarkan masalah - masalah hidup megganggu kreativitas. Latihlah terus kreativitas dan teruslah berkarya.
Blog ini dibuat untuk berbagi kepada para blogger semua tentang sedikit teknologi tepat guna yang mungkin agak dikhususkan pada briket pada awalnya dan mungkin akan berkembang ke teknologi tepat guna lainnya. tidak menutup kemungkinan juga para blogger berbagi ide - ide segar agar kita bisa saling bertukar informasi dan teknologi.